Muhammad SAW: “Sungguh, Mencintai Dia Adalah Anugerah Bagiku”

Ada frasa yang Arab yang sangat terkenal dan ini diungkapkan oleh manusia mulia Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Frasa itu adalah “Ruziqtu hubbaha” (atau “Inni qad ruziqtu hubbaha”) adalah frasa Arab yang berarti “Sungguh, aku diberi rezeki dengan cintanya” atau “Sungguh, mencintai dia adalah anugerah bagiku”.
Pernyataan ini diutarakan oleh Nabi Muhammad SAW mengenai istrinya, Khadijah binti Khuwailid RA.
Ini merupakan bentuk cinta Nabi Muhammad kepada Khadijah merupakan karunia dan kemuliaan dari Allah SWT, bukan sekadar perasaan pribadi.
Khadijah memainkan peran penting bagi Rasulullah dengan menjadi orang pertama yang beriman dan mendukung dakwahnya, memberikan dukungan moral, spiritual, dan material, serta menjadi sumber ketenangan dan kekuatan di masa-masa awal perjuangan kenabiannya.
Khadijah binti Khuwailid RA mengorbankan harta dan kekayaannya untuk mendanai penyebaran Islam, mendampingi Rasulullah dengan kasih sayang dan kepercayaannya serta memberikan perlindungan saat ia menghadapi tantangan dari masyarakat Mekah yang menentang ajaran tauhid.
Dalam riwayat muslim, Rasulullah Saw bersabda:
“Sebaik-baiknya perempuan adalah Maryam Binti Imran dan Khadijah Binti Khuwailid.”
Dalam riwayat lain Rasul bersabda :
“Sosok wanita terbaik di dunia ini ada empat: Maryam Binti Imran, Aasiah Binti Muzahim (istrinya fir’aun), Khadijah Binti Khuwailid dan Fatimah Binti Muhammad.”
Pujian demi pujian tak henti Rasul sampaikan untuk istrinya tercinta. Dalam sebuah riwayat beliau juga bersabda:
“Di dunia ini, tidak ada wanita yang paling aku cintai kecuali Khadijah. ia telah beriman kepadaku disaat penduduk Mekkah masih kafir, dia membenarkan keNabianku disaat penduduk Mekkah mendustakannya, ia mencurahkan seluruh hartanya untuk dakwah disaat orang-orang kafir menghalangi dakwahku. Dan dia telah memberikanku keturunan.” (HR. Ahmad)
Dalam riwayat yang lain Rasul bersabda: “Segala puji hanya milik Allah yang telah menganugerahkan kepadaku cinta untuk Khadijah.”
Inilah ungkapan kejujuran hati dan ketulusan cinta Nabi Muhammad untuk Khadijah. betapa besarnya rasa cinta dan sayang Muhammad untuk Khadijah. Betapa beliau merasa mendapatkan anugerah besar dari Allah SWT saat Allah mengirimkan Khadijah untuknya.
Inilah keluhuran cinta yang agung nan mulia. Cinta yang dibangun dengan iman, dibingkai dengan taqwa dan dituntun dengan keluhuran akhlak serta kemuliaannya. Cinta yang diantarkan dengan kejujuran iman lalu dijemput dengan segenap kehangatan iman. Karena cinta yang landasannya keimananlah yang akan mengantarkan kita kepada kesucian cinta.
Karena cinta yang dibalut dengan nilai ketaqwaanlah yang akan menghadirkan kenikmatan demi kenikmatan cinta. Karena cinta yang terjaga, hanya akan Allah titipkan dan antarkan kepada setiap pemilik jiwa yang selalu menjaga cinta sejatinya.
Karena cinta itu bahasa mulia dari sang pencipta Yang Maha Agung.
(PENGENDARA ANGIN)