Eks tapol 2019 menyikapi isu ‘Parcok’ yang dilontarkan kader PDIP, menurut Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo, H.Kurniawan apa yang diutarakan oleh Hasto Kristiyanto dan Dedi Sitorus tak elok sebab dalam berpolitik harus mengedepankan sikap kedewasaan, terlebih terkait dengan hasil kontestasi politik.
“Opini yang dibangun Hasto maupun Dedi Sitorus, sebaiknya PDIP dalam hal ini lebih introspeksi diri sebelum ngomong, institusi Polri maupun TNI adalah institusi negara yang independen dan sudah ada aturan jelas yang melarang 2 institusi ini terlibat politik praktis,” tegasnya.
Pada saat ini apa yang dilakukan sangat mudah terdeteksi dan mengemuka di media. “Jika terjadi? Ini melukai, tapi jika tidak bisa dibuktikan maka ini fitnah yang keji, akan sangat berbahaya sekali bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, dan munculnya rumor ini tentunya PDIP sendiri lah yang memulainya dan lebih tau apa yang sebenarnya terjadi, bukankah selama 10 tahun sebelumnya PDIP yang menjadi partai berkuasa di negeri ini, dan PDIP dua kali memenangkan pemilu 2014 dan 2019,” bebernya.
“Yang kontroversi, di pemilu 2019 banyak sekali anak-anak bangsa yang masuk penjara karena menuntut transparansi pemilu yang jurdil, kami ini adalah korban dari kebijakan politik kalian jadi jangan juga kalian justru yang paling ribut ketika kalian kalah dalam pilpres 2024 dan juga pilkada serentak yang baru digelar kemarin, itu namanya nggak fair, dan menuduh institusi polri dan TNI terlibat pengkondisian dan berpihak ke kelompok pemenang. Kami yang sudah jelas-jelas dikriminalisasi saja nggak seribut kalian kok,” imbuh H kurniawan mantan napol 2019.
H.Kurniawan meminta dan mengajak kepada Hasto dan Dedi untuk bisa dewasa menyikapi kekalahan dan lebih introspeksi kenapa bisa ditinggalkan konstituen. “Kalian, kalau boleh saya ikut bicara kesombongan dan jumawa, elit-elit kalian sendirilah yang membuat kondisi seperti ini,” bebernya.
“Kalau bicara kecewa kami pun sampai saat ini masih sakit hati dan menyesal dengan pemerintahan PDIP saat itu jangan ketika kalah kalian buat opini Polri dan TNI nggak netral, kalau kami mau beropini pemilu 2019 itu pemilu terbrutal dan kontroversi, tapi kami nggak ribut kok kami terima dan jalani semua kenyataan yang terjadi, kami pun tetap setia kepada Bapak Prabowo meskipun ada kesan pengabdian kami dan kesetiaan kami kepada perjuangan Bapak Prabowo masih belum dipandang sebelah mata pun tapi kami sadar kepentingan negara di atas segala galanya,” katanya.
H.Kurniawan juga menaruh harapan bisa diterima oleh Presiden Prabowo, sebab para eks tapol tahun 2019 tetap tegak lurus. “Kami berharap Presiden Prabowo bisa membuka diri dan bersedia menemui kami sebagai anak-anaknya yang akan terus dan tetap setia dan akan tetap mengawal dan mendukung dalam situasi bagaimanapun,” bebernya.