
Ketua Gerakan Cinta Prabowo. H.Kurniawan Saat Diwawancarai Media.
Presiden Prabowo Subianto sedang mengejar ketertinggalan Indonesia dan bersiap membawa negara ini menjadi negara maju.
Gerak cepat ini perlu mendapatkan sokongan dari para pembantunya alias para menteri yang mesti bisa bergerak cepat dan beradaptasi dengan ritme kerja Presiden Prabowo Subianto.
Jika tidak maka, cita-cita bangsa yakni Indonesia Emas pada tahun 2025 tidak akan mendapatkan hasil yang optimal. Bahkan, para menteri yang tidak cakap berpotensi mengganggu dan menjadi penghalang.
Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) bertajuk “Analisa Sosial: Persepsi Publik atas Optimisme dan Kinerja Pemerintah” mengungkap bila mayoritas publik menilai Presiden Prabowo Subianto perlu merombak komposisi kabinetnya. Survei tersebut menunjukkan bahwa 52 persen responden menginginkan adanya reshuffle kabinet.
Responden juga menyebut sejumlah nama pejabat yang dinilai paling layak diganti. Di posisi pertama ada Natalius Pigai dengan tingkat penolakan tertinggi mencapai 43,9 persen, disusul oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dengan 35,8 persen.
Nama-nama lain yang masuk daftar termasuk Widianti Putri (17,2 persen), Ario Bimo Nandito Ariotedjo (16,6 persen), Hasan Nasbi (15,2 persen), Stella Christie (11,8 persen), Raja Juli Antoni (7,5 persen), dan Yassierli (4,8 persen
Menyikapi data ini Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo, H.Kurniawan mengungkapkan bahwa menteri yang tidak cakap maka layak untuk di Reshuffle. ”Jangan jadi penghalang, kalau nggak mampu dengan kondisi seperti ini mundur, kalau merasa tidak bisa membawa dampak tau diri, karena Presiden Prabowo sedang melakukan percepatan pembangunan,” ungkapnya.
H.Kurniawan juga mengatakan bahwa ada beberapa menteri yang prestasinya sangat gemilang, dan itu memang sangat baik dalam kebutuhan kondisi pada saat ini di tengah situasi global yang tidak baik-baik saja.
“Seperti di Kementerian Pertanian dimana stok beras bisa tembus ke angka empat juta ton, ini masuk dalam sejarah dan rekor, yang seperti ini perlu diberikan apresiasi, tidak hanya itu program MBG dan Sekolah Rakyat yang masuk dalam tahun ajaran baru, yang sedang berjalan terkait hilirisasi, kalau menteri-menteri dan pejabat setingkat menterinya seperti ini bagus, tapi kalau ada menteri yang malah ribut dan blunder, minggir deh, buat kusut bangsa, dan tau diri!” tegasnya.
Jika berdasarkan Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) bertajuk “Analisa Sosial: Persepsi Publik atas Optimisme dan Kinerja Pemerintah”. “Sudah kelihatan yang minim. ”Menurut saya layak reshuffle,” tegasnya.