Oleh: H.Kurniawan, Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo
Kesaktian Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara sudah terbukti dan teruji dengan sejumlah peristiwa yang mencoba menumbangkan dan merusak dari dalam dan luar.

Pancasila yang lahir dari sari pati filosofi bangsa merupakan buah dan hasil dari renungan mendalam. Pancasila dirumuskan oleh beberapa tokoh dalam rapat BPUPKI, terutama oleh Soekarno, Mohammad Yamin, dan Soepomo.
Namun, Ir. Soekarno sering disebut sebagai Bapak Pancasila karena ia yang pertama kali mengusulkan dan mempresentasikan konsep Pancasila dalam pidatonya pada 1 Juni 1945, yang kemudian menjadi dasar negara Indonesia.
Ada pun peran masing-masing tokoh seperti:
Muhammad Yamin
Mengemukakan gagasannya pada 29 Mei 1945, yang meliputi peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ketuhanan, peri kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.
Soepomo
Pada 31 Mei 1945, ia menyampaikan lima dasar negara yang meliputi persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin, musyawarah, dan keadilan rakyat.
Ir.Soekarno
Pada 1 Juni 1945, dalam pidato yang berjudul “Lahirnya Pancasila”, ia mengemukakan konsep awal Pancasila yang terdiri dari Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau peri kemanusiaan, Mufakat atau demokrasi, Kesejahteraan, dan Ketuhanan yang berkebudayaan.
Proses Perumusan, Konsep Pancasila kemudian disempurnakan dan dikembangkan melalui proses yang panjang hingga menjadi dasar negara Indonesia yang kita kenal saat ini. Kontribusi dari ketiga tokoh tersebut penting dalam menciptakan fondasi yang kuat bagi persatuan dan keberagaman bangsa Indonesia.
Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober menjadi bukti Pancasila sendiri merupakan jiwa di insan-insan rakyat Indonesia. Yang bersatupadu terbebas dari sekat, ideologi, agama, RAS dan lainnya. Jiwa yang merdeka di bawah panji dwi warna Merah Putih berideologi Pancasila yang berisikan:
1.Ketuhanan Yang Maha Esa
2.Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat, Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
5.Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Kesempurnaan Pancasila
“Pancasila harus senantiasa kita jiwai dan pedomani agar menjadi idelolgi yang bekerja, yang dirasakan kehadiran dan manfaatnya oelh seluruh tumpah darah Indonresia,”
Pancasila menjadi filter agar bangsa Indonesia tidak mengalami disorientasi bangsa di masa yang akan datang. Pesatnya kemajuan teknologi yang ditandai dengan masifnya penggunaan teknologi dan ponsel pintar dalam mengakses informasi melalui beragam media harus dapat dimanfaatkan secara bijaksana untuk menyiarkan konten-konten dan narasi positif yang mencerminkan aktualisasi nilai-nilai Pancasila di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.