Oleh: H.Kurniawan, Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo

Gebrakan Presiden Prabowo pada saat ini membuat gerah negara asing yang tidak mau Indonesia berkembang menjadi negara maju atau menjadi super power baru.
Memang begitulah adanya, negara se-kaya ini bisa lakukan apa saja jika kita mau, secara geopolitik negara kita Indonesia dihimpit dengan titik panas, dari segala arah yang memang bisa saja terjadi perang laut di dekat Indonesia.
Layaknya Ukraina, yang menjadikan gelanggang perang antara Eropa Barat dan Timur, nah, inilah yang sedang diskenariokan oleh para elit global.
Bangsa mana yang tidak tergiur dengan Indonesia, energi apa pun ada, catat bahwa VOC adalah salah satu bukti kekuatan bisnis yang mampu menguasai negara asing.

Nah, para komprador pun turut serta mengipasi, komprador dalam negeri ini mendapatkan pemasukan dari lembaga dana yang menghidupi mereka.
Jadi menurut saya wajar adanya jika saat ini orang seperti Sufmi Dasco Ahmad dan Letkol Teddy mendapatkan serangan, sebab para jejaring atau proxy mereka masuk memberikan pesanan.
Isu kacang goreng pun dikemukakan, wajar, karena mereka mencoba membunuh karakter dan memecah belah soliditas tim kerja Prabowo Subianto, yang saat ini sukses membenahi bangsa terutama para orang miskin.
Cara-cara licik dari para donatur asing ini pun diakui, ia memang mereka bilang tidak, tapi nyatanya ia. Siapa yang tidak punya dosa di dunia ini? Tapi apakah yang dilakukan untuk kemajuan bangsa? tentu tidak, apa yang mereka lakukan untuk kepentingan pesanan.
Jadi sadarlah, bahwa Indonesia butuh bersatu, bersatu melawan kemiskinan, bersatu melawan korupsi dan bersatu melawan kebodohan, jangan biarkan komprador asing dan jejaringnya menggerogoti bangsa ini dengan memecah belah, ingat bangsa ini tidak pernah kalah, tapi bangsa ini mudah terpecah belah, ingat sejarah devide et impera !!