
Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo H.Kurniawan.
Presiden Prabowo Subianto memberikan sinyal kuat terkait akan terjadinya potensi reshuffle, pernyataan presiden ini disampaikan saat meresmikan program 80 ribu Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih, presiden menyinggung perombakan kabinet (reshuffle).
Menyikapi pernyataan presiden ini, Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo H.Kurniawan memberikan dukungan penuh.
Sebagai ormas garis keras pendukung Presiden Prabowo Subianto, H.Kurniawan mengatakan bahwa perubahan besar sedang dilakukan oleh Presiden Prabowo, jangan sampai yang tidak bisa beradaptasi dan mengikuti ritme kerja Presiden menjadi penghalang.
“Terkait pernyataan Presiden Prabowo tentang menteri yang tidak bisa bekerja cepat dan mengambil keputusan besar akan di reshuffle merupakan langkah bijak yang harus diambil, mengingat negara kita yang besar maka dibutuhkan pembantu presiden yang benar-benar menguasai di bidangnya masing-masing di bidang kementerian itu harus dilakukan mengingat Indonesia dalam situasi sulit dan diperbaiki, agar masyarakat merasakan perbedaan indonesia membuat Indonesia menjadi lebih maju,” katanya.
Selama satu tahun, masyarakat merasakan ada menteri yang masih merasa hutang budi dengan pejabat lama. ”Maka solusinya harus reshuffle dan GCP sepakat dengan Presiden Prabowo, karena negara membutuhkan menteri yang berani bertindak cepat dan mengambil keputusan besar buat bangsa dan negara,” tegasnya.
Kabar ini mengemuka saat Presiden Prabowo bercerita pada awal waktu pembahasan pembentukan program Koperasi Desa, dirinya menanyakan kesiapan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas. Untungnya, Zulhas menyanggupi perintah Prabowo untuk menjalankan program tersebut.
“Saya kumpulkan berapa menteri langsung kita putuskan tunjuk Menko pangan sebagai ketua satgas rencanakan, saya tanya bisa atau tidak? Bisa Pak. Oh bagus Itu jawaban yang saya suka,” kata Prabowo
Presiden Prabowo berkelakar hampir saja melakukan reshuffle bila memang permintaannya perihal Koperasi Desa Merah Putih tidak disanggupi Zulhas, maupun Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.