
Harga Cabe
Di tengah harga cabai yang melambung tinggi, para pedagang warung makan berupaya bertahan dengan mengurangi porsi cabai dan menekan angka produksi. Meski demikian, mereka enggan menaikkan harga jual untuk menjaga pelanggan.
Kenaikan harga cabai merah yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir menjadi pelik bagi para pedagang warung makan. Lonjakan harga bahan pokok ini mengancam keberlangsungan usaha mereka dan berpotensi menurunnya produksi makanan.
Selain itu, kenaikan harga cabai juga berdampak pada kualitas makanan yang mereka sajikan. Beberapa pedagang mengaku mengurangi porsi cabai dalam masakan atau bahkan mengganti dengan bahan lain sebagai solusi sementara.
Drajat, salah satu pemilik warung makan tegal atau warteg di bilangan Jakarta Selatan mengungkapkan kesulitannya dalam menghadapi situasi ini. Drajat mengatakan harga cabai sekarang sangat begitu tinggi, membuat usahanya harus menurunkan jumlah produksi.
Selain itu, drajat mengungkapkan untuk sementara waktu, menggantikan cabai merah dengan bahan lain yang harganya lebih terjangkau. Namun drajat memastikan bahwa hal ini tak mengurangi cita rasa makanan yang ia jual.
Hal senada juga disampaikan oleh Ardian, pemilik warung makan padang yang mengungkapkan selama kenaikan harga cabai merah mengakibatkan produksi hariannya menurun. Ardian menyebut sebelum adanya kenaikan harga cabai, warungnya bisa menghabiskan dua hingga tiga kilogram cabai perhari, namun adanya kenaikan harga ini Ardian hanya menggunakan satu kilogram cabai saja perharinya.
Meskipun adanya lonjakan harga cabai merah yang melambung tinggi, Ardian mengatakan untuk harga jual masih normal tidak ada kenaikan, hal ini untuk menjaga para pelanggan yang membeli makan di warungnya.
Para pedagang berharap pemerintah dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah kenaikan harga cabai ini, sehingga kenaikan harga cabai ini tidak berlarut lama.