Oleh Asep Solihudin S.Sos.ME.
Kemana hayo? pertanyaan ini muncul di dalam Al Quran lho, tepatnya surat At-Takwir Ayat 26, Frasa “Fa-aina tadzhabun” jika diterjemahkan “Maka kemanakah kamu akan pergi?”.

Buat saya sebagai penulis, ayat mulia ini jadi pertanyaan mendalam, kalau kekinian mungkin Alloh mempertanyakan soal visi hidup, langkah yang akan diambil, cara dan sandaran yang akan kita jadikan pedoman.
Soal Visi dan misi hidup seorang Muslim, apapun posisi dan jabatannya, terdiri dari empat unsur utama sebagaimana diungkapkan dalam Alquran surah al-Qashash ayat 77: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Empat poin yang dicatat mencapai kebahagiaan akhirat, jangan melupakan kenikmatan dunia, berbuat baik kepada sesama dan jangan berbuat kerusakan.
Dari empat poin itu maka langkah yang diambil pun diuraikan dalam Al Quran yang mulia yakni manusia hidup untuk beribadah kepada Allah, menjalankan peran sebagai khalifah di bumi dengan menjaga dan mengelola alam, serta mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat melalui iman dan amal saleh.

Langkah dan cara yang diambil meliputi menegakkan shalat, berbuat baik kepada orang tua, menyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran, bersabar atas ujian, dan tidak sombong.
Jadi kemana kamu hendak pergi? Kita akan menuju jalan yang Alloh ridhoi, jalan yang tanpa perlu mendapatkan ketenaran di dunia, nggak peduli dengan omongan dan penilaian orang dan nggak peduli apa hasil di dunia. Kita mau jadi wali Alloh, orang-orang yang dicintai sama pencipta-Nya, bukan wali-wali yang lain.
Sebab penulis menyakini “Mengejar akhirat, maka rezeki dunia menyusul, kejar dunia akhirat pasti lewat,”
Nggak masuk di akal. Masuklah…..yuk kita mulai lagi, disini poinnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perbaharuilah iman kalian, ” maka ditanyakan kepada Beliau; “Bagaimana kami memperbaharui iman kami wahai Rasulullah?” beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perbanyaklah mengucapkan, Laa Ilaaha Illaallah.” (H.R. Ahmad)
Fokus kata ini, “Perbaharuilah iman kalian” dalam bisnis dikenal dengan istilah sunrise bisnis, bisnis yang sudah mau tenggelam, so apa yang perlu dilakukan, ya diperbaharui dengan konsep yang kekinian, sehingga saat mau tenggelam ada inovasi baru, mau tenggelam ada inovasi baru dan selalu seperti itu hingga waktu yang menyelesaikan.
“Kejar akhirat, maka rezeki dunia menyusul”
Pun bagaimana seorang muslim bisa merugi, jika mencari nafkah juga bagian dari perintah tuhan Alloh, sang pencipta langit bumi serta seisinya.
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” Surat Al-Jumu’ah ayat 10.
Masuk waktu Dzuhur umat rosul, menunaikan solat, seraya beristirahat me-review pekerjaan yang sedang dilakukan dan yang akan diselesaikan, menyandarkan diri kepada Alloh agar hasil perniagaan sesuai dengan perencanaan.
Masuk Ashar maka disinilah poin yang perlu diperhatikan dari seluruh perniagaan yang kita lakukan, Ashar artinya orang yang mulia atau murah hati. sahabat, pendamping, atau orang yang memiliki teman baik. Alarm, pemberitahuan, atau peringatan.
Alarm, pemberitahuan, atau peringatan, penulis menitik beratkan pada kata-kata ini, sebab di waktu Ashar, maka ini merupakan alarm buat para pelaku perniagaan, bawah matahari akan segera tenggelam. Sebab itu mempersiapkan diri untuk berbenah.
Dan tibalah siklus Magrib artinya adalah waktu dan tempat matahari terbenam, beri catatan penting dalam perniagaan, evaluasi, dimana titik kesalahan, di waktu yang singkat, seberapa keuntungan yang diperoleh dan kerugian yang kita terima.
Waktu pun berlalu, masuklah Isya, Isya juga memiliki makna spiritual yang mendalam, menjadi momen refleksi, introspeksi, dan persiapan menghadapi malam beristirahat.
Lalu yang ajaib dari seorang muslim adalah malaikat membangunkan diri di sepertiga malam, Al-Qur’an Surah Al-Isra Ayat 79: “Dan pada sebagian malam, dirikanlah shalat tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji” (QS. Al-Isra:79).
Tempat yang terpuji, jadi kemana kamu akan pergi……Jawab yang kedua ”Tempat yang Terpuji”.