
Sufmi Dasco Ahmad
Relawan Pengusaha Muda Nasional (REPNAS) menyampaikan pernyataan tegas terkait tuduhan yang dialamatkan kepada Wakil Ketua DPR RI periode 2024–2029, Sufmi Dasco Ahmad, mengenai dugaan keterlibatan dalam aktivitas judi online di Kamboja. REPNAS menyatakan dukungan penuh terhadap Bang Dasco, sapaan akrab beliau, dan menilai bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar serta berpotensi menyesatkan opini publik.
Ketua Umum REPNAS, Anggawira, mengecam keras penyebaran informasi yang belum terverifikasi dan menegaskan pentingnya proses hukum yang transparan serta berkeadilan.

Ketua Umum REPNAS, Anggawira
“Kami sangat prihatin dengan maraknya fitnah yang menyasar Bang Dasco. Tuduhan ini tidak didasari oleh bukti hukum yang kuat, melainkan hanya bersumber pada narasi media yang belum tentu kredibel. Ini adalah bentuk serangan sistematis yang bertujuan melemahkan kredibilitas seorang tokoh nasional,” ujarnya.
Lebih lanjut, Anggawira menyampaikan bahwa isu ini tidak hanya berdampak pada pribadi Sufmi Dasco Ahmad, tetapi juga mengganggu stabilitas politik nasional yang tengah dibangun secara konstruktif demi mendukung pertumbuhan ekonomi.
“Provokasi semacam ini bisa menjadi alat destruktif yang digunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk menciptakan instabilitas sosial dan politik. Hal ini sangat bertentangan dengan semangat pembangunan yang sedang kita galakkan,” tambahnya.
REPNAS menolak segala bentuk fitnah, hoaks, dan manipulasi informasi yang dapat memecah belah bangsa. Dalam konteks ini, Anggawira menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda dan pelaku usaha, untuk tetap waspada dan tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang belum terbukti kebenarannya.
“Kami mendesak aparat penegak hukum untuk segera melakukan penyelidikan yang transparan, objektif, dan menyeluruh. Kebenaran harus ditegakkan, dan masyarakat berhak mendapatkan informasi yang jernih dan dapat dipertanggungjawabkan,” tegas Anggawira.
Menutup pernyataannya, Anggawira mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk tetap menjaga semangat persatuan dan menolak politik adu domba. “Saatnya kita lawan fitnah dengan fakta, dan bahu-membahu membangun Indonesia yang lebih maju, damai, dan berintegritas.”