
Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan
#IndonesiaGelap dan #KaburAjaDulu viral di media sosial beberapa hari belakangan ini. Menanggapi hal tersebut, usai pembukaan Indonesia Economic Summit, Selasa (18/2), Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar masyarakat bersabar melihat hasil dari kebijakan pemerintah Prabowo Subianto yang sangat baik.
Tagar ini menunjukkan ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan Presiden Prabowo Subianto, Salah satu tokoh yang memberi tanggapan adalah Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan. Ditemui Selasa 18 Februari 2025, ia meminta masyarakat bersabar melihat hasil dari kebijakan pemerintah Prabowo.
Saat ini, hasil dari kebijakan tersebut belum bisa dilihat, karena Prabowo Subianto baru bekerja selama 100 hari. “Ini kan baru 100 hari. Kita dengar semua. Tapi saya pesan, nggak usah terburu-buru bilang puas atau tidak. Baru 100 hari kok. Kantornya aja tadi terakhir baru jalan. It’s ok,” katanya.
Luhut mengatakan, pemerintah saat ini tengah memberikan dukungan bagi anak muda untuk berkembang di dalam negeri. Ia pun menyebutkan contoh, anak-anak muda Indonesia yang kini bekerja di Peruri untuk proyek digitalisasi nasional, serta di pengembangan AI nasional mirip DeepSeek. Selain itu, ada juga yang terlibat dalam proyek genome sequencing, yang mendapat fasilitas dan dorongan dari Presiden Prabowo Subianto.
“Semua Presiden Prabowo yang kasih, kasih apa ya, kasih dorongan dan kasih fasilitas untuk itu,” jelasnya.
Disaat yang sama Ketua DEN menyarankan Presiden Prabowo Subianto untuk memecat pejabat yang tidak sejalan dengan kebijakan efisiensi anggaran.“Saya katakan kepada Presiden, Pak, jika Anda tidak bisa menangani yang satu ini (pejabat), sampai batas tertentu, pecat saja, Pak,’” ujar Luhut.
Menurutnya, mempertahankan pejabat yang menghambat jalannya pemerintahan hanya akan menghambat keberhasilan program nasional. “Mengapa harus mempertahankan orang yang membuat masalah di dalam pemerintahan? Kalau tidak, Anda tidak akan berhasil,” tegasnya.