
Iwan Iskandar,SE.Ketua Ormas Gerakan Cinta Prabowo (GCP) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Barat
OLeh:Iwan Iskandar,SE.Ketua Ormas Gerakan Cinta Prabowo (GCP) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Barat.
Iwan Iskandar,SE.Ketua Ormas Gerakan Cinta Prabowo (GCP) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Barat, Menyikapi Ajakan revolusi yang diserukan oleh Faisal Assegaf pemerintahan patut ditentang karena berpotensi mengancam stabilitas nasional dan merusak proses demokrasi yang telah berjalan. Retorika provokatif semacam ini dapat memicu perpecahan di masyarakat dan mengganggu ketertiban umum.

Selain itu, penggunaan isu-isu sensitif dan seruan untuk aksi massa dalam skala besar, dapat menciptakan keresahan dan ketidakstabilan politik. Pendekatan semacam ini tidak sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi yang mengedepankan dialog dan penyelesaian konflik secara damai.
Penting bagi kita untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan menolak ajakan-ajakan yang dapat memecah belah. Kritik terhadap pemerintah sebaiknya disampaikan melalui saluran yang konstitusional dan konstruktif, bukan melalui provokasi yang dapat merugikan kepentingan nasional.
Revolusi memiliki dampak buruk yang serius bagi masyarakat. Berikut adalah beberapa dampak terburuk yang bisa terjadi:
- Ketidakstabilan dan Kekacauan
Revolusi sering kali menyebabkan kekacauan politik dan sosial. Tanpa kepemimpinan yang jelas, masyarakat bisa terpecah-belah, dan hukum menjadi tidak efektif. - Krisis Ekonomi
Banyak negara yang mengalami revolusi menghadapi kehancuran ekonomi akibat gangguan terhadap industri, perdagangan, dan investasi. Mata uang bisa jatuh, harga barang melambung tinggi, dan pengangguran meningkat drastis. - Konflik dan Kekerasan
Revolusi sering kali melibatkan bentrokan fisik antara kelompok yang pro dan kontra. Ini bisa berujung pada perang saudara, meningkatnya kriminalitas, serta pelanggaran hak asasi manusia. - Pemerintahan yang Tidak Stabil
Setelah revolusi, sering kali terjadi kekosongan kekuasaan atau munculnya pemimpin baru yang justru lebih otoriter. Hal ini bisa memperburuk keadaan daripada memperbaikinya. - Kerusakan Infrastruktur dan Kehancuran Budaya
Konflik selama revolusi bisa menghancurkan infrastruktur penting seperti jalan, jembatan, dan fasilitas publik. Selain itu, situs budaya dan sejarah bisa hilang akibat vandalisme atau pertempuran. - Gelombang Pengungsi dan Krisis Kemanusiaan
Jika situasi menjadi terlalu berbahaya, masyarakat bisa kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi ke negara lain. Ini menciptakan masalah baru, seperti krisis pengungsi, kelaparan, dan penyebaran penyakit. - Disintegrasi Sosial
Revolusi sering menyebabkan polarisasi di dalam masyarakat. Konflik antar-etnis, agama, atau ideologi bisa semakin tajam, dan solidaritas sosial pun melemah.
Kesimpulannya, meskipun revolusi bertujuan untuk perubahan, risikonya sangat besar dan sering kali justru membawa penderitaan bagi masyarakat. Oleh karena itu, jalur demokrasi lebih disarankan untuk mencapai perubahan yang berkelanjutan dan stabil.
Pertanyaan untuk direnungkan adalah siapa pemenang revolusi, RAKYAT yang akan menikmati kehidupan yang lebih baik atau segelintir orang yang haus akan jabatan?
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan website ini terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini dan akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.